Banyak orang bilang sosial media itu toxic. Nggak sedikit juga yang berusaha untuk detox media sosial karena dibilang memengaruhi kesehatan mentalnya, crazy isn’t it? Padahal, semua hanya tentang seberapa besar kita sebagai pengguna bergantung sama media sosial. Mustahil rasanya di dunia yang sudah kabur batasannya ini untuk bisa mengatur orang lain, satu persatu dalam menyajikan konten-kontennya di media sosial.
Sejak lahirnya new media, semua orang memiliki hak yang sama dalam berkarya, berpendapat dan bertindak. Sayangnya, nggak semua orang paham bagaimana seharusnya mereka bertindak dalam bermedia sosial. Seperti yang udah gue bilang, kita nggak bisa ngontrol dan ngomelin orang satu-satu tapi kita bisa memfilter apa yang mau kita lihat di laman media sosial kita. Either you can keep scrolling or simply just using the mute/block feature. Pembuat sosial media itu udah pasti jenius murni, jadi nggak mungkin rasanya kalau dia nggak memperhitungkan resiko yang ada dari apa yang dia ciptakan. Banyak orang yang merasa minder dengan konten-konten yang dibuat oleh so-called-influencer, bahkan sampai ketahap serius. Belum lagi kalau yang sampai panas dan berantem cuma karena beda pendapat sampai akhirnya membuat kubu sana kubu sini, lucu. I mean, can we just agree to disagree? Dampaknya beragam, dari yang cuma iri sampai benci. Bener-bener nggak sehat.
Gue sendiri melihat media sosial sebagai sarana gue untuk expressing dan kadang juga sebagai branding. Secukupnya adalah prinsip gue dalam menggunakan media sosial. Kalau gue bosen, gue buka. Kalau gue mau, gue posting. I keep my social media as real as my everyday life. Gue nggak akan berusaha jadi orang lain dalam bermedia sosial. I pretty much picky of what I wanna see in my social media pages. Menurut gue, banyak hal yang bisa gue lakukan dibanding ngeliatin instastory influencer dan itu membuat gue jadi yang paling kudet diantara temen-temen gue, it’s fine anyway. Gue tau apa yang gue suka, apa yang membuat gue seneng dan apa yang bisa gue jadikan acuan agar gue bisa memaksimalkan hidup gue. Kalo lo nggak suka sama cara berpikiran orang akan sesuatu, cara dia hidup, cara berkonten, yaudah nggak usah dilihat atau bikin aja konten yang lebih bagus menurut lo, it’s even better daripada cuma mengeluh dan nggak ngapa-ngapain.